ZETIZENS.COM - Pada Selasa (16/5/23) digelar rapat di MIS Nurul Islam Cibarengkok dalam rangka penegerian madrasah.
Rapat itu dihadiri oleh Kepala Seksi Bidang Pendidikan dari Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Kepala Desa Peusar, dan jajaran pemerintahan mulai dari jaro, para RW dan RT, tokoh agama, pimpinan yayasan dan pimpinan madrasah, dan seluruh dewan guru MIS Nurul Islam Cibarengkok.
Rapat tersebut membahas tentang pengajuan MIS Nurul Islam agar di jadikan MIN 8 Tangerang.
Beberapa alasan yang dikemukakan salah satunya adalah kurangnya sarana prasarana sekolah dan keadaan bangunan yang memungkinkan siswa-siswi tidak nyaman dalam kegiatan belajar.
Di dalam rapat, Kepala Seksi (Kasi) Bidang Pendidikan Kementerian Agama Kabupaten Tangerang mengemukakan perihal ini.
"Kami sebenarnya berterima kasih kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang telah membuat lembaga pendidikan terlebih lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Tangerang, karena di Tangerang Bu, Pak, pendidikan sebagian besarnya diadakan oleh tokoh agama dan masyarakat setempat. Kami di Kementerian Agama berterima kasih karena sudah dibantu terlebih di bidang pendidikan agama (madrasah-red)," ucapnya.
Dari pernyataan tersebut terkuak fakta, masyarakat Indonesia masih banyak yang mementingkan pendidikan, dan bukan karena kurangnya perhatian dari pemerintah, melainkan beberapa faktor hingga banyak lembaga pendidikan di masyarakat terutama di perkampungan yang masih belum masuk dalam kategori layak.
Seperti sarana prasarana, bangunan, hingga keadaan tenaga pendidik.
"Kami dari Kementerian Agama memiliki banyak program dan mudah-mudahan hajat kita semua di kabulkan dan akan segera terlaksana," lanjutnya.
Setelah semua peserta rapat setuju akan dialihkannya MIS Nurul Islam Cibarengkok menjadi MIN 8 Tangerang, akhirnya rapatpun selesai.
Nah sobat Z, disamping pemerintah yang terus berusaha untuk membuat pendidikan di Indonesia lebih baik lagi, alangkah baiknya kita juga terus mendukung lembaga pendidikan terutama di sekitar kita, untuk anak cucu kita nantinya. (Agung Gunawan)